LAPORAN BIOLOGI
ACARA IV
Mempelajari
Jaringan Tumbuhan
Oleh :
Sylvia Anggraeni
130210103054
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
I.
Judul
Mempelajari jaringan
pada tumbuhan
II.
Tujuan
Mampu menjelaskan
jaringan-jaringan penyusun pada tubuh tumbuhan
III.
Dasar Teori
Tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan umur, komposisi dan fungsi jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih mempunyai sifat membelah diri dan bisa berkembang menjadi macam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain jaringan meristem, pada tubuh tumbuhan terdapat jaringan dewasa yang juga mempunyai bentuk bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya (Dosen Pembina, 2012)
Selain itu, biasanya jaringan penyusun tumbuhan dapat digolongkan
berdasarkan umur, komposisi, dan fungsinya. Berdasarkan umur, jaringan tumbuhan
digolongkan menjadi jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa (Tim Dosen
Pembina, 2012: 7).
·
Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa (A.Fahn, 1982:82).
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa (A.Fahn, 1982:82).
Jaringan meristem dapat dibagi 2
macam
1. Jaringan Meristem Primer
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan
meristem ini ada pada tumbuhan di bagian organ yang paling muda.
Jaringan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embrional / tunas / lembaga, mempunyai
kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi
membentuk jaringan yang dewasa. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon
auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah
memanjang.Letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal
dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi apikal.
Pertumbuhan
jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.Jaringan
meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar
(A.Fahn, 1982:82).
2.
Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan
meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi, merupakan jaringan dewasa
namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi. Jaringan ini berada di bagian
tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang
sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhannya ke arah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar
tubuh tumbuhan sehingga bayang tanaman membesar (Yatim, 1982:136)
Berdasarkan
letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
a. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan
pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut
jaringan primer.
b. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem
yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh
tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang
lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
c. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang
menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan
yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral
disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem
yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang
yang sejajar dengan akar dan batang (A.Fahn, 1982;83-89).
Jadi
jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta
belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
a. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan
tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang
menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein
yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis,
periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat.
Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik
tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus
yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
b. Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya
cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
c. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara
Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan
monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele.
Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk
floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi
memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
d. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium
ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan
sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan
ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan
terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
Berdasarkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan
dibedakan menjadi jaringan sederhana (yang terdiri dari satu macam sel) dan
jaringan majemuk (terdiri atas lebih dari satu macam sel).
Berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan dibedakan
menjadi jaringan dasar, jaringan penguat, jaringan pelindung, jaringan
pengangkut, dan jaringan sekretori (Tim Dosen Pembina, 2012:
7).
Jaringan dewasa
Jaringan
dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan totipotensi , jaringan ini
hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1.
Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya
paling luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet
rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis
tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup
stomata. Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok dan mengalami modifikasi
membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis (Yatim, 1982:154).
Fungsi jaringan epidermis antara
lain :
·
Pelindung / Proteksi jaringan
didalamnya
·
Tidak dapat ditembus air dari luar,
kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
·
Peresap air dan mineral pada akar
yang muda.
·
Oleh karena itu akar-akar yang muda
epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
·
Untuk penguapan air yang berlebihan.
Bisa melalui evaporasi atau gutasi (A.Fahn, 1982:254).
Jaringan parenkim
Parenkim
merupakan merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim (A.Fahn, 1982:136)
Nama lain jaringan parenkim adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim(Yatim,1982:132).
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
a.
Parenkim asimilasi (klorenkim)
merupakan parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis
b.
Parenkim penimbun adalah sel
parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di
dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
c.
Parenkim air adalah sel parenkim
yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah
kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
d.
Parenkim penyimpan udara (aerenkim)
adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang
antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan
hidrofit (A.Fahn,1982:138)
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a.
Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang
serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut
sudut sel tidak menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan
beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim
member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya. Karena kolenkim jarang
menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan
penebalan dinding sel yang ekstensif. Hubungan erat antara jaringan kolenkim
dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak
bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua
jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis
jaringan yang berbeda ini (A.Fahn, 1982:145).
b.
Jaringan sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.Penebalan
lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat
tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel
dewasa (gambar jaringan sklerenkim). Sel – sel yang terdiri dari jaringan
sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid. Serat
atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang
mengandung serabut dan sklereid.Terdapat pada bagian keras buah dan biji.
Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell,
sklereid).Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan
yang lunak. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim
mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim
terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid (A.Fahn, 1982:150).
4.
Jaringan
Pengangkut
Jaringan
pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular. Jaringan ini disebut
jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa
pembuluh pembuluh (vaskuler).Pembuluh (vaskuler) itu untuk membawa air dan
larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi xilem atau pembuluh kayu
berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xilem maupun floem
terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada
berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem
dan xilem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang
disebut kambium (A.Fahn,1982: 165).
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Jaringan Sektori
Tumbuhan mengeluarkan
senyawa-senyawa dalam tubuhnya melalui jaringan sektori yang terbagi atas
jaringan rekresi, ekskresi dan sekresi berdasarkan pada seberapa jauh senyawa
yang dihasilkan jaringan itu telah memasuki proses metabolisme. Jaringan
rekresi yang mpentinga adalah hidatoda yang merupakan struktur tempat
mengeluarkan air. Letaknya diujung trakeid, dapat berupa bangunan sederhana
atau berupa jaringan kompleks. Jaringan sekresi dapat berupa rambut kelenjar
atau kelenjar. Senyawa yang dihasilkan bermacam senyawa organik.
Jaringan sekresi terdapat dalam
berbagai bagian idioblas, sampai jaringan komplesks. Jaringan sekresi
berbeda-beda ada yang berbuku-buku ada yang tidak. Saluran itu ada yang
terpisah-pisah ada juga yang bergabung membentuk jala. (Yatim, 1990)
Organ Tumbuhan
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix) .Pada dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar
lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki
ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil
ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi
ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung
butir-butir amilum, dinamakan kolumela (A.Fahn, 1982:443).
Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
a. Epidermis
Susunan
sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.
Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung
di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki
ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti
titik-titik, dinamakan titik kaspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan
zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati
di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak
dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami
penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel
tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a.
Epidermis
Terdiri atas
selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang
dibentuk dari kambium gabus.
b.
korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c.
Korteks
Korteks
batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
d.
Endodermis
Endodermis
batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan
pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae
mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan
Gymnospermae
e.
Silinder pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan lingkaran tahun (A.Fahn, 1982:192).
2 .Batang monokotil
Pada batang
monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele
umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang
menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem
tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (A.Fahn,1982:194).
Daun
Anatomi
daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 2 bagian :
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 2 bagian :
a.
epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
b.
Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang (A.Fahn,1982:363).
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang (A.Fahn,1982:363).
IV.
Alat dan Bahan
1. Alat
mikroskop
2. Bahan
Preparat awetan
penampang melintang akar, batang dan daun
V.
Cara Kerja
1. Preparat
awetan daun
Meletakkan
preparat awetan penampang melintang daun di bawah mikroskop
|
Mengamati
preparat dari perbesaran lemah ke perbesaran kuat
|
Menggambar
sektor atau juring dari preparat daun tersebut yang menunjukkan jaringan
daun secara lengkap
|
2. Preparat
batang
Menggambar
sektor atau juring dari preparat batang tersebut yang menunjukkan jaringan
daun secara lengkap
|
Meletakkan
preparat awetan penampang melintang batang di bawah mikroskop
|
Mengamati
preparat dari perbesaran lemah ke kuat
|
Meletakkan
preparat awetan penampang melintang akar di bawah mikroskop
|
Mengamati
preparat dari perbesaran lemah ke kuat
|
Menggambar
sektor atau juring dari preparat akar tersebut yang menunjukkan jaringan
daun secara lengkap
|
VI.
Hasil Pengamatan
Preparat daun
1. Epidermis
atas
2. stomata
3. Jaringan
Palisade
4. Jaringan
spons
5. Epidermis
bawah
6. Rongga
antar sel
Perbesaran 100 kali
|
Preparat batang
1. Epidermis
2. Korteks
3. Floem
4. Xilem
5. Jaringan
penguat
Perbesaran
40 kali
|
Preparat
akar
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Jaringan
pengangkut
5. Jaringan
penguat
Perbesaran
100 kali
|
VII.
Pembahasan
Dalam
melaksanakan praktikum kali ini, kami mengamati mengenai jaringan-jaringan
penyusun pada tumbuhan yang mana bahan utama yang digunakan adalah penampang
melintang akar batang dan daun. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan
berbagai perbesaran untuk mendapatkan struktur gambar yang jelas. Setelah
mendapatkan gambar yang jelas, kita menggambarnya dan memberi keterangan
jaringan pada masing-masing preparat tersebut. Hasilnya dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.
Preparat
daun
Dalam
preparat daun terdapat beberapa jaringan yang terdapat di dalamnya yaitu:
a. Epidermis
atas yang merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun atas sel-sel
hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Bentuk
jaringan epidermis seperti balok dan berfungsi sebagai pelindung jaringan di
dalamnya.
b. Jaringan palisade
yang terdiri atas sel-sel silindris, tegak dan tersusun rapat dan mengandung
banyak kloroplas. Pada parenkim palisade ini berlangsung proses fotosintesis.
c. Stomata yaitu
hasil modifikasi dari daun yang berbentuk bulat bisa menutup dan membuka yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas saat fotosintesis maupun respirasi
d. Jaringan
spons (jaringan bunga karang).
Jaringan ini terdiri atas sel-sel
yang tidak teratur, memiliki banyak ruang antar sel dan sedikit mengandung
kloroplas. Parenkim spons ini berfungsi untuk menampung karbondioksida untuk
proses fotosintesis.
e. Jaringan
epidermis bawah yang berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang ada di
posisi bagian bawah daun karena jaringan epidermis itu sendiri sebenarnya
adalah jaringan pelindung.
f. Rongga antar
sel yang berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan sel yang lain dan untuk
pertikaran gas.
.
2. Dalam
preparat batang
a. Epidermis.
Epidermis batang
merupakan jaringan berbentuk sel pipih, tersusun rapat dan tidak meiliki rongga
antar sel sehingga sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melindungi jaringan di
dalamya.
b. Korteks
Korteks batang tersusun
dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis, memiliki vakuola besar dan
memiliki banyak ruang antar sel. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
c. Floem
Terdiri atas sel-sel
hidup, berdinding selulosa dan dinding melintangnya berpori. Floem berfungsi
untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
d. Xilem
Disebut juga pembuluh
kayu. Sel-sel penyusun xilem adalah trakeid dan trakea, elemen pembuluh dan
parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun.
e. Jaringan
penguat
Merupakan jaringan yang
berfungsi untuk menopang tumbuhan agar dapat berdiri kokoh dan kuat. Jaringan
penguat ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
3. Dalam
preparat akar terdapat
a. Epidermis
Epidermis akar terdiri
dari selapis sel yang tersusun rapat, berbentuk pipih, berdinding tipis serta
mudah dilalui air dan zat-zat hara (bersifat permeabel). Pada daerah dekat
ujung akar, sel-sel epidermis termodifikasi menjadi rambut-rambut akar yang
berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan zat hara.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah
epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar
sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan
c. Endodermis
Endodermis akar terdiri
dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki bagian
seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin yang disebut
pita kaspari. Endodermis berperan mengatur jalannya air dan zat hara yang
diserap akar dari tanah masuk ke silinder pusat.
d. Jaringan
pengangkut
Jaringan pengangkut pada akar sering
disebut jaringan vaskular. Jaringan ini disebut jaringan vaskular karena sarana
transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh yaitu pembuluh xilem
dan floem.
Floem
Terdiri atas elemen
buluh tapis, sel pengiring dan serabut floem. Floem berfungsi untuk mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke selurus bagian tubuh tumbuhan,
Xilem
Penyusun xilem pada
akar adalah trakeid dan trakea, elemen pembuluh dan parenkim xilem. Xilem
berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun.
e. Jaringan
penguat
Fungsinya untuk menguatkan bagian
tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu jaringan kolenkim yang banyak terdapat
pada jaringan muda dan jaringan sklerenkim yang berfungsi menguatkan bagian
tubuh tumbuhan yang sudah dewasa.
Dalam
pengamatan yang kami lakukan, kami mengamati berbagai macam penampang tumbuhan
baik itu tumbuhan dikotil ataupun monokotil sehingga struktur yang diperoleh
masing-masing penampang berbeda baik dari segi akar, batang dan daun. Berikut
adalah perbedaan dari penampang akar batang dan daun tumbuhan dikoti dan
monokotil.
Perbedaan
akar batang dan daun dapat dilihat dari :
epidermis yang
berada didaun, berfungsi untuk melindungi daun dari air. Jaringan epidermis
batang yang berfungsi untuk membentuk bulu sebagai alat perlindungan dan
jaringan epidermis akar yang berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya
difusi osmosis
Akar
adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan,
antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah), menyerap air
dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat
penyimpanan cadangan makanan, dan sebagai alat pernapasan. Jaringan penyusun
akar, antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat),
perisikel, xilem, floem, dan empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu akar tunggang pada tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan
monokotil, dan akar adventif (bukan berasal dari akar primer).
2.
Batang
Batang
merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah. Fungsi batang, antara
lain menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun, menyalurkan zat
makanan dari daun ke seluruh tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, serta
tempat menempelnya daun, bunga, dan buah. Jaringan penyusun batang, antara lain
epidermis, korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem, dan
kambium.
3.
Daun
Daun
merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun. Fungsi daun, antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis,
menyerap CO2 dari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan
gutasi, serta ubtuk respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan, antara
lain epidermis, mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan
tiang), spons (janringan bunga karang), serta stomata.
Tumbuhan dikotil
|
Tumbuhan monokotil
|
|
Biji
|
Biji mempunyai lembaga dengan 2
daun lembaga, pada waktu berkecambah membelah menjadi 2 bagian
|
Biji mempunyai 1 lembaga yang
mengalami metamorfosis menjadi alat penghisap makanan dan endosperm bagi
lembaga, pada waktu berkecambahbiji tidak membelah.
|
Batang
|
Batang dari pangkal ke ujung
seperti kerucut panjang, bercabang-cabang, berbuku-buku dan ruas tidak jelas
|
Batang dari pangkal ke ujung
hampir sama besar, tidak bercabang, tidak berbuku dan ruas batang tampak
jelas
|
Akar
|
Akar lembaga terus tumbuh menjadi
akar tunggang yang bercabang-cabang dan akhirnya membentuk akar tunggang
|
Akar lembaga kemudian mati
disusul dengan pembentukan akar-akar yang kurang lebih sama besar dan
keseluruhannya membentuk sistem akar serabut.
|
Daun
|
Tulang daun menjari atau menyirip
|
Tulang daun sejajar atau
melengkung.
|
Bunga
|
Bagian-bagian bunga berbilangan
2,4 atau 5
|
Bagian bunga berbilangan 3
|
Anatomi
|
Baik akar maupun batang mempunyai
kambium sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder)
|
Batang atau akar tidak berkambium
sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder.
|
VIII. Penutup
8.1 Kesimpulan
a.
Terdapat beberapa jaringan yang ada
pada tumbuhan yang semua jaringan tersebut mempunyai masing-masing fungsi
sesuai letaknya, struktur maupun komposisinya.
b.
Jaringan tumbuhan yang diamati meliputi
jaringan pada akar, batang dan daun dimana masing-masing jaringan tersebut
mempunyai karakteristik tersendiri.
c.
Pada penampang melintang akar,
batang dan daun yang diamati, terdapat berbagai
8.2 saran
Untuk mengetahui beberapa awetan jaringan tumbuhan
yang ada di preparat itu membutuhkan ketelitian tinggi karena bentuk struktur
dan gambar nya yang rumit. Oleh karena itu setiap mahasiswa yang melakukan
pengamatan harus benar-benar teliti untuk menggambarnya. Setiap mahasiswa
masing-masing harus benar-benar memahami setiap lekuk struktur dan bentuk
jaringan tersebut. Selain itu penggunaan mikroskop juga harus diperhatikan
terutama dalam mengatur perbesaran karena untuk menemukan gambar yang jelas
juga harus memperhitungkan perbesarannya
Daftar
Pustaka
Fahn,A.1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta:
Universitas Gajah Mada
Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito Bandung.
Tim Dosen Pembina.
2012.Petunjuk Praktikum Bioligi Dasar. Jember:
Universitas Jember.
Iriawati. 2011. Bahan Kuliah Biologi.http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/iriawati/bahan-kuliah/biologi
[Diakses pada selasa, 12 November 2013]
Afdal,
Zul.2012. Stuktur Sel Tumbuhan dan Organel. http://lovely.zulafdal.com/2011/12/struktur-sel-tumbuhan-organela-dan.html [Diakses pada selasa, 12
November 2013]
Image
1 komentar :
nice post