SISTEM PENDIDIKAN

SISTEM PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan menduduki posisi penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat menentukan nasib bangsa.
Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu dan memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat berhubungan dengan dunia luar yang nyata. Pendidikan terdiri dari berbagai elemen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama, dari hal itu dapat disebut bahwa pendidikan sebagai suatu sistem.
Pendidikan sebagai suatu sistem tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup yang lain, karena pelajaran tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah ataupun lembaga pendidikan formal, namun pendidikan juga membutuhkan pelajaran dari alam atau lingkungan sekitar.

1.2    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dan ciri-ciri sistem?
2.    Bagaimana definisi dari pendidikan sebagai suatu sistem?
3.    Apa saja komponen dalam sistem pendidikan?

1.3    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri dari sistem
2.    Untuk mengetahui definisi dari pendidikan sebagai suatu sistem
3.    Untuk mengetahui komponen-komponen penyusun sistem pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN   
Pendidikan secara umum merupakan suatu usaha untuk mencapai  suatu tujuan dalam pendidikan.Dalam kajian yuridis formal, makna pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai berikut:"Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula "pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur, Kurikulum dan peralatan atau fasilitas".


2.2PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal bari bahasa Yunani ‘systema’, yang berarti sehimpunan bagan atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan . Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Defnisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.
Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata”sistem” diataranya sebagai berikut:
a.    Sistem adalah suatu himpunan bagian-bagian yang saling berkaitan secara alamiah maupun non alamiah sehingga menjadi suatu kesauan yang bulat dan terpadu. Misalnya, sistem tata surya.
b.    Sistem adalah sehimpunan gagasan atau ide yang tersusun dan terorganisasi sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis. Misalnya, sistem pemerintahan demokrasi.
c.    Sistem adalah suatu hipotesis atau uraian suatu teori. Misalnya, pendidikan sistematis.
d.    Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk). Sebagai contoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen, antara lain jaringan daging, otak, urat-urat darah, syaraf, dan tulang-tulang. Setiap komponen-komponen itu mempunyai fungsi-fungsi sendiri (fungsi yang berbeda-beda) dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu kesatuan yang hidup. Dengan kata lain, semua komponen itu berinteraksi sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari sini dapat dikatakan bahwa sistem kependidikan merupakan perangkat sarana yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka melaksanakan proses pembudayaan masyarakat yang menumbuhkan nilai-nilai yang sama sebangun dengan cita-cita yang diperjuangkan oleh masyarakat itu sendiri.
Sistem pendidikan pada hakikatnya adalah seperangkat sarana yang dipolakan untuk membudayakan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk dan model sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat dalam rangka mengejar cita-cita hidup yang sejahtera lahir maupun batin.

2.3. CIRI-CIRI SISTEM
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Tujuan
Setiap sistem selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
b.    Fungsi-fungsi
Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya
berbagai fungsi yang di perlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan.
c.    Komponen-komponen
Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha
mencapai tujuan dari suatu sistem.
d.    Interaksi (saling berhubungan)
Semua komponen dalam suatu sistem, seperti komponen-komponen instruksional saling berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan.
e.    Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan. Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan keterpaduan antara berbagai komponen instruksional dengan meaksanakan pengembangan sistem.
f.    Proses transformasi
Semua sisitem mempunyai misi untuk mencapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan suatu proses yang memproses masukan menjadi hasil.
g.    Umpan balik (koreksi)
Untuk mengetahui apakah masing-masing fungsi terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang mencakup monitorring dan koreksi.
h.    Daerah batasan dan lingkungan
Antara suatu sistem dan bagian-bagian lain atau lingkungan sekitarnya akan terjadi interaksi.

Sedangkan ciri-ciri umum dari suatu sistem yaitu sebagai berikut:
•    Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur
•    Kesatuan terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh.
•    Masing-masing komponen memiliki fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi struktur,yaitu mencapai tujuan sistem.

.    
2.4 PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Pendidikan sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal:
(1)   Sistem pendidikan secara mikro.
Pendidikan secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik.Polanya lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.


(2)   Sistem pendidikan secara makro.
Dalam kajian makro, sistem pendidikan menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari :
1) Input (masukan) berupa sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukaninstrumental berupa kurikulum, silabus dsb, masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan;
2) Proses yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah kegiatan pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran;
3) Keluaran (output) yaitu hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan pendidikan berupa : kemampuan peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya intelektual ataupun karya yang sifatnya fisik material.

2.5 KOMPONEN SISTEM PENDIDIKAN
Secara teoritis, suatu pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang menjadi inti dari proses pendidikan. Menurut P.H. Combs (1982) komponen pendidikan yaitu sebagai berikut:
1.    Tujuan dan Prioritas
Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya.Contoknya ada tujuan umum pendidikan,yaitu tujuan yang tercantum dalam peraturan perundangan negara, yaitu tujuan pendidikan nasional, ada tujuan institusional, yaitu tujuan lembaga tingkat pendidikan dan tujuan program, seperti S1 ,S2 ,S3, dan tujuan kulikuler,yaitu tujuan setiap suatu mata pelajaran/mata kuliah. Tujuan yang terakhir ini dibagi dua pula, yaitu tujuan pengajaran (instrusional) umum dan tujuan pengajaran (instruksional khusus).
2. Peserta Didik
Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan.Conthnya, berapa umurnya, berapa jumblahnya, bagaimana tingkat perkembangannya, pembawaannya, motivasinya untuk belajar, dan sosial ekonomi orang tuanya.
3.Manajemen atau Pengelolaan
Fungsinya mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan. Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan cita-cita yang merupakan tenytang pola kepemimpinan dalam pengelolaan sistem pendidikan, Contohnya pemimpin yang mengelola system pendidikan itu bersifat otoriter,demokratis, atau laissez-faire.
4.    Struktur dan Jadwal Waktu
Fungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan.Contohnya, pembagian waktu ujian, wisuda, kegiatan perkuliahan, seminar, kuliah kerja nyta, kegiatan belajar mengajar dan program pengamalan lapangan.
5.    Isi dan Bahan Pengajaran
Fungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. Selain itu untuk mengarahkan dan mempolakan kegiatan-kegiatan dalam proses pendidikan.Contohnya, isi bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran atau mata kuliah, dan untuk pengamalan lapangan.
6.    Guru dan Pelaksana
Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik. Selain itu, guru dan pelaksana juga berfungsi sebagai pembimbing, pengaruh, untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik dan sekaligus sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan.Contonya, pengalaman dalam mengajar, status resminya guru yang sudah di angkat atau tenaga sukarela dan tingkatan pendidikannya.

7.    Alat Bantu Belajar
Maksudnya adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan. Contohnya : film, buku, papan tulis, peta.
8.    Fasiliatas
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.Contohnya, gedung dan laboratorium beserta perlengkapannya.
9.    Teknologi
Fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan. Yang dimaksud dengan teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan denhgan efisien dan efektif.Contohnya, pola komonikasi satu arah, artinya guru menyampaikan pelajaran dengan berceramah, peserta didik mendengarkan dan mencatat atau pola komonikasi dua arah, artinya ada dialog antara guru dan peserta didik.
10.    Pengawasan Mutu
Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan.Contohnya, peraturan tentang penerimaan anak/peserta didik dan staf pengajar, peraturan ujian dan penilaian.
11.    Penelitian
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan.Contohnya, dulu bangsa Indonesia belum mampu membuat kapal terbang dan mobil tetapi sekarang bangsa Indonesia sudah mampu membuatnya sendiri. Sebelum tahun 1980-an, kebanyakan perguruan tinggi di Indonesia belum melaksanakan sistem satuan kredit semester(SKS), namun sekarang hampir seluruh perguruan tinggi telah melaksanakannya.


12.    Biaya
Fungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk mengenai tingkat efisiensi sistem pendidikan.Contohnya, zaman sekarang biaya pendidikan menjadi tanggung jawabbersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat.




BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
1.    Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai  suatu tujuan dalam pendidikan.
2.    Sistem kependidikan merupakan perangkat sarana yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka melaksanakan proses untuk mencapai tujuan.
3.    Sistem pendidikan memiliki  beberapa ciri-ciri di antaranya tujuan, fungsi-fungsi, komponen, interaksi, proses penggabungan, proses transformasi, dll.
4.    Pendidikan sebagai sistem terdiri dari banyak komponen di dalamnya.

3.2     Saran
1.    Sistem pendidikan di Indonesia pada saat ini hendaknya di tingkatkan untuk menciptakan sistem pendidikan yang sistematis agar dapat meningkatkan kualitas peserta didik.
2.    Sebaiknya komponen-komponen penyusun pendidikan harus bisa berjalan dengan seimbang agar sistem terlaksana dengan baik.
3.    Sistem pendidikan di Indonesia perlu lebih ditata kembali agar sistemnya bisa berjalan sesuai dengan tujuan.

















DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara
http://www.rinastkip.wordpress.com
Idris, Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana.




animasi bergerak gif