RoselIa atau Hisbiscus
sabdariffa, adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika.
Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah
itu diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di
musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau
jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela,
sementara diJamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya
juga dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue
sesudah dimasak dengan gula. Di Sudan, menjadi minuman keseharian
dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu. Minuman itu juga
menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk. Tak jarang, rosela juga
dimanfaatkan untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula
rendah kalori seperti gula jagung. Selain itu, bubuk biji bunga rosela
juga dapat dijadikan campuran minuman kopi.
Khasiat rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus, memperbaiki metabolisme
tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker,
mencegah sariawan dan panas dalam,
menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker,
antidepresi, antibiotik, aprodisiak,
diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.
Pemanfaatan kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan
diteliti baik oleh pakar kesehatan modern maupun pakar kesehatan tradisional di
berbagai negara di dunia. Kelopak bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat
penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino, termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses
peremajaan sel tubuh.
Secara tradisional, ekstrak kelopak rosela berkhasiat
sebagai antibiotik, aprodisiak
(meningkatkan gairah seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil), pelarut,
sedativ (penenang), dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung
San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang,
konsumsi rosela digunakan sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko
penyakit jantung. Flora ini terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak
yang menempel pada dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga
memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal
ini menunjukkan bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi (tekanan darah
tinggi), membantu program diet bagi penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah,
menurunkan demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat
dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar.
Ditinjau menurut sudut pandang medis modern
(kedokteran), mengonsumsi olahan kelopak bunga rosela secara teratur
menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan modern (farmakologis) pada
beberapa penyakit berikut ini:
Sebagai
Terapi Hipertensi
Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6
miligram anthocyanin setiap hari selama
4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril50 mg/hari. Rosela
terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano,
2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan
tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari
pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji
Faraji, 1999).
Asam Urat
dan Kesehatan Ginjal
Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal
tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal.
Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal
sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada
ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36
pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).
Khasiat
Lebih jauh
Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik
yang berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg
dalam setiap gram bobot kering kelopak rosela. Sejumlah antioksidan yang dikandung rosela tersebut
memiliki aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian
yang dilakukan oleh Ir Didah Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela
terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu
memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses
penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.
Peneliti Faculty of
Agriculture, Kagoshima University, De-Xing Hou menemukan adanya
kandungan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin
3-sambubioside, antosianin pada rosela yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia.
Cara kerjanya adalah dengan menghambat terjadinya kehilangan membran
mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul
mengandung elektron seperti guanin DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi.
Kerusakan DNA memicu oksidasi LDL, kolesterol, dan lipid yang berujung pada
penyakit ganas seperti kanker dan jantung koroner. Namun, antioksidan yang
dikandung rosela meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh yang
mengandung elektron. Secara singkat, adanya mekanisme tersebut menjelaskan
bagaimana antioksidan yang terdapat dalam
kelopak rosela menghambat pertumbuhan sel kanker dan kejadian penyakit jantung
koroner.
Selain hal-hal yang dikemukakan di atas, rosela juga
terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL-kolesterol dalam darah.
Penelitian terhadap efek kerabat bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga
dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari Department of
Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago rosela
mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak. Kendati
demikian,kadar keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga perlu
diwaspadai reaksi lambung untuk pengidap maag,
karena kemungkinan memiliki efek merugikan.
Khasiat